Nabi Syu’aib ‘Alaihissalaam (Terjemah Khulashatul Anba’ fi Qashashil Anbiya’ oleh Dr. Hisham Al-Kamil Hamid Asy-Syafi’i Al-Azhari)
Beliau disebutkan sebanyak sepuluh kali dalam Al-Qur’an
Nasabnya: Syu’aib bin Mikail bin Yasyjan
Kelahiran: beliau dari Kabilah Madyan yang berada di tepi Negara Syam dari arah Hijaz. Beliau adalah nabi dari Bangsa Arab.
Kaumnya: Kaum Madyan dan mereka adalah Ashabul Aykah. Mereka termasuk dari Kabilah Arab yang memiliki perilaku buruk yakni membegal dan menyembah aykah (pohon). Mereka juga merampas barang-barang orang lain dan curang dalam timbangan.
Dakwah: Nabi Syu’aib adalah seorang khatib yang fasih. Beliau berdakwah memperingatkan kaumnya tentang adzab Allah yang ditimpakan kepada kaumnya Nabi Luth, melarang kaumnya agar tidak menyembah pohon yang tidak bermanfaat ataupun membahayakan, memperbaiki cara bergaul dengan orang lain, dan mencari rizki yang halal. Allah berfirman, “Dan (Kami telah mengutus) kepada penduduk Mad-yan saudara mereka, Syu'aib. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Maka sempurnakanlah takaran dan timbangan dan janganlah kamu kurangkan bagi manusia barang-barang takaran dan timbangannya, dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman". (QS. Al-A’raf:85).
Namun kaumnya malah berani dan mengolok-olok beliau sampai-sampai ada yang berkata, “Kalau kamu bisa menghancurkan kami, maka lakukanlah!”. Lalu Allah timpakan panas kepada mereka selama 7 hari. Kemudian datanglah awan, mereka pun berkumpul di bawahnya untuk berlindung dari panas yang sangat menyengat. Setelah itu Allah mengguncangkan bumi dari bawah mereka, menghujani mereka dengan api, dan datang suara yang sangat keras dari langit. Mereka semua mati sebab adzab yang Allah turunkan sebab kelakuan dan maksiat mereka sendiri.
Wafat: dikatakan bahwa Nabi Syu’aib wafat setelah Nabi Yusuf dan sebelum Nabi Musa, ada juga yang mengatakan bahwa beliau wafat di zaman Nabi Musa. Beliau wafat di Makkah.
Masyaallah
BalasHapus