Kisah Nabi Nuh 'Alaihissalaam (Terjemah Khulashatul Anba’ fi Qashashil Anbiya’ oleh Dr. Hisham Al-Kamil Hamid Asy-Syafi’i Al-Azhari)
Nabi Nuh ‘alaihissalam
Nabi Nuh disebutkan di 43 tempat
dalam Al-Qur’an. Beliau adalah rasul pertama yang diutus berdakwah kepada
kaumnya dan termasuk Rasul Ulul ‘Azmi. Allah berfirman dalam Surah
Al-Ankabut ayat 14: (Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya,
maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka
mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang yang zalim).
Nasabnya: beliau adalah Nuh bin
Lamik bin Matusyalikh bin Khanukh bin Yarid bin Mahlayl bin Qaynin bin Anusy
bin Syits bin Adam ‘alaihissalam.
Lahirnya: beliau lahir di Irak, 126
tahun setelah wafatnya Nabi Adam.
Kaumnya: kaum Nabi Nuh adalah kaum
penyembah berhala yang mana paham menyeleweng penyembahan selain Allah pertama
kali tersebar saat itu.
Dakwah beliau: beliau diutus menjadi
rasul pada usia 50. Beliau berusaha menasehati dan membimbing kaumnya untuk
menyembah Allah dan meninggalkan penyembahan berhala. Beliau berdakwah selama
900 tahun namun hanya sedikit saja dari kaumnya yang mau mengikuti dakwah
beliau. Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surah Nuh ayat 26-27: (Nuh berkata:
"Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorangpun di antara orang-orang
kafir itu tinggal di atas bumi. Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka
tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu, dan mereka tidak akan
melahirkan selain anak yang berbuat maksiat lagi sangat kafir).
Kemudian Allh memerintahkan agar
Nabi Nuh membuat kapal. Beliau pun menaman kurma agar kayunya bisa dibuat untuk
membangun kapal. Setiap kali seseorang dari kaumnya melihat beliau, mereka
mengejek beliau karena daerah tersebut jauh dari lautan. Ketika datang hari
yang telah ditentukan, Nabi Nuh beserta orang-orang yang memercayainya naik
kapal dan setiap sesuatu diambil secara berpasangan laki-laki dan perempuan
untuk diselamatkan dalam kapal. Hari itu hujan turun amat deras, bumi
mengeluarkan airnya dan tenggelamlah segala sesuatu yang ada di atasnya akibat
banjir bandang. Hanya kapal Nabi Nuh yang selamat. Kapal itu terombang-ambing
di tengah banjir selama 150 hari dan akhirnya berada di Gunung Judi. Setelah
kejadian itu, Nabi Nuh dan kaumnya hidup menyembah Allah semata dan semua
makhluk di bumi adalah mukmin.
Faedah: Ibnu Abbas meriwayatkan
bahwa burung pertama yang memasuki kapal adalah burung beo kecil, dan hewan
yang terakhir masuk adalah keledai. Setan ikut masuk dengan bergantung di ekor
keledai.
Anak-anak Nabi Nuh:
Sam (bapaknya orang Arab)
Ham (bapaknya orang Ethiopia, bangsa
kulit hitam)
Yafets (bapaknya orang Romawi,
bangsa kulit putih)
Ada seorang anak lain bernama
Kan’aan yang menolak untuk naik kapal dan menaiki gunung agar selamat namun
pada akhirnya ia termasuk orang-orang yang tenggelam. Begitu juga istri nabi
Nuh yang kafir terhadap dakwah suaminya.
Wafatnya: Nabi Nuh adalah nabi yang
berusia paling panjang. Beliau telah hidup selama 950 tahun, ada yang
mengatakan 1000 tahun, 1350 tahun, dan 1780 tahun.
Faedah: Ibnu Jarir dan Al-Awraqi
meriwayatkan bahwa makam Nabi Nuh berada di tanah suci di Beqaa yang kini
masyhur dengan Karak Nouh.
Faedah: para Ulama’ mengungkapkan
bahwa jejak kapal Nabi Nuh ada di Gunung Judi, Turki.
Komentar
Posting Komentar