Kisah Nabi Hud 'Alaihissalaam (Terjemah Khulashatul Anba’ fi Qashashil Anbiya’ oleh Dr. Hisham Al-Kamil Hamid Asy-Syafi’i Al-Azhari)

 


Nabi Hud ‘alaihissalam

Beliau disebutkan sebanyak tujuh kali dalam Al-Qur’an.

Nasabnya: beliau adalah Hud bin Syaligh bin Arfakhsyadz bin Sam bin Nuh ‘alaihissalam.

Kaumnya: beliau diutus kepada Kaum ‘Ad yang tinggal di daerah bukit pasir di Hadramaut Yaman. Mereka tinggal di istana yang sangat besar. Nabi Hud berdakwah kepada mereka namun mereka tidak mau mengikuti dan malah mengingkari nikmat-nikmat Allah. Allah pun memberi hujan tiga tahun tanpa henti sampai mereka mau kembali. Namun mereka bermaksiat kepada Allah sehingga Allah turunkan musibah berupa angin kencang selama delapan hari tujuh malam kepada mereka tanpa henti. Allah berfirman dalam Surah Adz-Dzariyat ayat 41-42: (Dan juga pada (kisah) Aad ketika Kami kirimkan kepada mereka angin yang membinasakan, angin itu tidak membiarkan satupun yang dilaluinya, melainkan dijadikannya seperti serbuk).

Wafatnya: Nabi Hud hidup setelah kehancuran kaumnya dengan menyembah Allah. Beliau wafat dan dimakamkan di Hadramaut sebelah selatan Negeri Yaman, dikatakan pula berada di Damaskus. 

Komentar