Mukaddimah Terjemah Khulashatul Anba’ fi Qashashil Anbiya’ oleh Dr. Hisham Al-Kamil Hamid Asy-Syafi’i Al-Azhari
Muqaddimah
Kebutuhan manusia terhadap para
Rasul:
Termasuk sifat kebijaksanaan Allah
adalah mengutus para Rasul untuk membimbing manusia mengenal Tuhannya,
mengajarkan bagaimana menyembah-Nya, agar manusia tidak memiliki alasan untuk
membantah Allah di hari kiamat. Allah telah mengutus para Rasul dari golongan
manusia agar mempermudah proses dakwah, mempermudah pemahaman akan keadaan
manusia, serta mempermudah penyampaian kewajiban syari’at.
Beberapa poin-poin penting:
1. Rasul adalah
pilihan Allah. Manusia tidak bisa sampai ke derajat kenabian dengan melakukan
amal ibadah dan amal shalih, namun Allah memilih hamba yang Ia kehendaki untuk
peran penting ini. Sebagaimana firman Allah pada Surah Ali Imran ayat 33:
(Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim, dan keluarga
Imran melebihi segala ummat).
2. Perbedaan Nabi
dan Rasul.
Rasul adalah manusia yang diberi
wahyu oleh Allah dengan syari’at, dan diperintah untuk menyampaikannya kepada
manusia.
Sedangkan Nabi adalah manusia yang
diberi wahyu oleh Allah dengan syari’at, namun tidak diperintah untuk
menyampaikannya kepada manusia.
Kesimpulannnya, setiap Rasul pasti
Nabi namun setiap Nabi belum tentu Rasul.
3. Mengapa kita
harus membaca kisah para Nabi?
Karena mereka adalah para orang suci
yang terpilih, yang memberi petunjuk dan membimbing manusia, tidak
henti-hentinya berupaya menyampaikan risalah dan melaksanakan amanah dari
Allah. Strategi dakwah yang luhur inilah yang harus kita teladani. Allah
berfirman pada Surah Hud ayat 120: (Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami
ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan
dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan
bagi orang-orang yang beriman).
4. Iman kepada
Rasul.
Iman kepada Rasul merupakan salah
satu dari enam rukun Iman. Allah berfirman pada Surah Al-Baqarah ayat 285: (Rasul
telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian
pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka
mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang
lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan
kami taat". (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada
Engkaulah tempat kembali").
Ada sebuah Hadits riwayat Imam
Muslim: (Dia berkata, beri tahu aku terkait iman: yakni ketika engkau mengimani
Allah, para Malaikat-Nya, Kitab-Nya, para Rasul-Nya, hari kiamat, serta
takdir-Nya baik yang baik ataupun yang buruk. Beliau berkata, “Engkau benar”).
Kita harus mengimani para Rasul,
baik secara global maupun terperinci. Secara global berarti kita mengimani
seluruh Rasul yang telah diutus oleh Allah baik yang kita ketahui maupun yang
tidak. Sedangkan secara terperinci berarti para Rasul yang telah disebutkan dalam
Al-Qur’an dan As-Sunnah yakni:
Adam, Idris, Nuh, Hud, Shalih, Luth,
Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya’kub, Yusuf, Ayyub, Syu’aib, Musa, Harun, Dzulkifli,
Dawud, Sulaiman, Ilyas, Ilyasa’, Yunus, Zakaria, Yahya, Isa, Muhammad
‘alaihimus shalatu wassalaamu.
5. Jumlah Nabi dan
Rasul.
Jumlah para Nabi banyak, mencapai
120.000. sedangkan jumlah para Rasul adalah 315. Abu Dzar pernah bertanya
kepada Rasulallah: “Wahai Rasulallah, berapa pastinya jumlah para Nabi?”,
beliau menjawab: “120.000, sedangkan para Rasul dari mereka ada 315 secara
keseluruhan”. (Hadits riwayat Imam Ahmad)
6. Rasul Ulul
‘Azmi.
Mereka adalah para Rasul yang sabar
menghadapi para kaumnya melebihi Rasul yang lain. Mereka adalah Nabi Nuh,
Ibrahim, Musa, Isa, dan Muhammad ‘alaihimus shalatu wassalaamu.
7. Tugas-tugas
para Rasul:
· Mengajak
manusia agar menyembah Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang wajib disembah
· Menyampaikan
perintah dan larangan Allah kepada manusia
· Memberi
petunjuk kepada manusia agar berada di jalan yang lurus
· Para Rasul
adalah contoh yang baik yang mana Allah memerintahkan kita untuk meneladani
mereka
· Memperingatkan
manusia akan asal penciptaan dan tempat kembali (Kita diciptakan dari tanah,
dan kita akan kembali ke tanah)
· Merubah manusia
yang asalnya hanya mementingkan urusan dunia saja menjadi mementingkan urusan
dunia dan akhirat
· Para Rasul
datang sehingga manusia tidak bisa membantah Allah di hari kiamat
8. Karakteristik
dakwah para Rasul:
· Dakwah mereka
adalah tentang Ketuhanan dengan wahyu dari Allah
· Dakwah mereka
tanpa ada upah dari manusia, namun mendapatkan ganjaran di sisi Allah
· Dakwah mereka
disertai rasa ikhlah untuk menyebarkan agama Allah, serta menyatukan
penyembahan hanya kepada Allah semata
· Dakwah mereka
mudah dan sederhana
· Dakwah mereka
memiliki tujuan dan sasaran
· Dakwah mereka
menzuhudkan terhadap dunia, dan mencintakan terhadap akhirat
· Dakwah mereka
memusatkan akidah ketauhidan serta menjelaskan tentang perkara-perkara gaib
kepada manusia agar mengimaninya seperti surga, neraka, dan alam kubur
9. Sifat-sifat
Rasul
· Jujur
· Dapat dipercaya
· Menyampaikan
wahyu
· Cerdas
· Selamat dari
aib dan penyakit menular
· Nasab yang
tetap (maksudnya dari pernikahan yang sah)
10. Perantara
percakapan Rasul
· Allah
mengilhamkan wahyu di hati Rasul-Nya
· Allah
menyampaikan wahyu tanpa perantara namun dari belakang tabir
· Allah
menyampaikan wahyu dengan perantara Malaikat Jibril ‘alaihissalam. Allah
berfirman dalam Surah Asy-Syura ayat 51: (Dan tidak mungkin bagi seorang
manusiapun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu
atau dibelakang tabir atau dengan mengutus seorang utusan (malaikat) lalu
diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia
Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana)
· Allah memberi
wahyu kepada Rasul-Nya tanpa perantara seperti kewajiban shalat fardlu atas
Rasulullah Muhammad SAW di Malam Mi’raj
Referensi terjemah ayat:
https://tafsirweb.com
Komentar
Posting Komentar